Asal
usul alam semesta telah lama diperbincangkan. Banyak teori bermunculan
dari hasil pemikiran dan penelitian para ahli yang mencoba mengungkap
misteri besar ini. Namun hingga sekarang, karena keterbatasan daya dan
akal manusia, teori-teori tersebut hanyalah sebatas menjadi teori
belaka, karena kebenaran yang pasti hanya berasal dari tuhan.
Kendati begitu, tidak ada salahnya bagi kita menilik teori asal usul alam semesta yang dirangkum sebagai berikut:
1. Teori keadaan tetap (Steady-state theory)
Teori
keadaan tetap didasari pada prinsip kosmologi sempurna. Teori ini
menyatakan bahwa alam semesta ada tanpa awal dan tetap ada tanpa akhir.
Hal tersebut didasari oleh kenyataan bahwa setiap galaksi memiliki
jumlah yang tetap sama meski ada pada kurun waktu yang berbeda.
Dalam
teori ini tidak dikenal istilah penciptaan ataupun kiamat. Alam semesta
ada dan akan tetap ada. Teori asal usul alam semesta ini sebetulnya
merupakan teori yang paling jadul. Dan dikemukakan pada saat teknologi
belum canggih seperti sekarang ini. Sekarang, teori keadaan tetap sudah
tidak lagi dipercayai oleh kebanyakan orang kecuali mereka yang tidak
beragama (atheis).
2. Teori dentuman besar (big-bang theory)
Hipotesis
teori dentuman besar (Big-Bang) dikemukakan pertama kali oleh George
Lematitre. Teori ini menyebutkan bahwa asal usul alam semesta dimulai
dari sebuah primeval atom atau atom yang sangat padat. Suatu saat karena
terlalu padat dan memiliki energi kalor yang tinggi, atom ini meledak
hingga semua materinya terlempar ke seluruh penjuru ruang hampa yang ada
di sekitarnya.
Sejak
ledakan itu, semua partikel ledakan atom tersebut (planet, asteroid,
meteorid, dll.) berekspansi hingga ribuan juta tahun. Dari ekspansi
tersebut timbulah dua gaya yang saling berlawanan yaitu gaya gravitasi
dan gaya repulsi kosmis. Teori ini menyebutkan bahwa suatu waktu,
ekspansi tersebut pasti akan berhenti. Berarti secara umum teori ini
berlawanan dengan teori keadaan tetap karena mengenal penciptaan dan
kiamat.
3. Teori Nebular Hipotesis
Teori
nebular dikemukakan pertama kali oleh Laplace pada tahun 1796. Teori
ini menyebutkan bahwa tata surya terbentuk dari kondensasi awan atau
kabut gas yang sangat panas.
Kondensasi
itu membentuk bagian-bagian terpisah yang terus berputar. Pada bagian
tengah kondensat, partikel memusat dan memampat sehingga terbentukklah
matahari. Pada partikel yang berada di sisi juga berputar dan membentuk
planet-planet dan sisa kondensat membentuk satelit, asteroid, meteor,
dan lain sebagainya.
4. Teori Tidal atau Teori Pasang Surut
Hipotesis
teori nebular dikemukakan pertama kali oleh James Jeans dan Harold
Jeffreys di tahun 1919. Teori ini menyebutkan bahwa planet merupakan
hasil dari percikan bintang (matahari) yang disebut tidal. Planet-planet
besar terjadi karena adanya percikan besar antara 2 bintang besar yang
saling berdekatan.
Peristiwa
mendekatnya 2 bintang besar tentu sangat jarang sekali terjadi, oleh
karena itu selama ini percikan matahari tidak mampu membentuk planet.
5. Teori Bintang Kembar
Teori
bintang kembar menyebutkan bahwa alam semesta terbentuk karena adanya
dua matahari kembar. Salah satu matahari tersebut meledak karena terlalu
padat dan panas. Ledakan tersebut membentuk planet-planet dan karena
adanya gaya gravitasi, planet-planet tersebut beredar mengelilingi
bintangnya.
6. Teori Creatio Continua
Hipotesis
teori creatio continua dikemukakan pertama kali Fred Hoyle, Bendi, dan
Gold. Menurut teori ini semesta dari dahulu ada dan tetap ada. Secara
prinsip, teori ceatio continua hampir mirip dengan teori keadaan tetap.
Bedanya,
pada teori ini disebutkan bahwa setiap saat ada partikel alam semesta
(baik berbentuk planet, satelit, dan lain sebagainya) yang lenyap dan
lahir. Demikianlah beberapa teori tentang asal usul alam semesta.
Percaya atau tidak, mari kita kembalikan pada keyakinan kita
masing-masing. Seperti halnya kita mempercayai teori-teori asal usul
kehidupan.